Rabu, 23 Maret 2016

Webseries 101

DASAR – DASAR JURNALISTIK
Kuliah Tamu
Webseries 101
Oleh : Description: Description: logo_unair3Dennis Adhiswara






Oleh :
EVA SAHLA RIZQIYAH
071311533017

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015


Webseries 101
Oleh : Dennis Adhiswara
Bertempat di gedung A 304 mahasiswa mahasiswi Univesitas Airlangga mengisi kursi – kursi kosong yang telah disediakan oleh panitia. Mahasiswa – mahasiswi yang ramai dengan suara – suara yang tidak tau arah kejelasannya. Didalam ruang tersebut mereka menantikan kedatangan seseorang. Dialah seorang pembicara pada kuliah tamu tersebut, dia bernama Dennis Adhiswara. Siapa yang tidak mengenal sosok satu orang ini ? pasti hampir semua orang pernah melihatnya meskipun ada yang hanya sekilas saja. Dennis yang terkenal dengan salah satu film yang booming di Indonesia, film yang dibintangi olehnya adalah “ada apa dengan cinta” siapa lagi yang tidak kenal dengan salah satu film ini. Miungkin yang tidak tau mengenai hal ini adalah anak jaman sekarang. Dengan memakai baju berwarna putih dan kacamata yang menandakan identitasnya ini mulai masuk kedalam ruang 304. Dia menyambut mahasiswa – mahasiswi Universitas Airlangga dengan sapaan yang hangat. Kursi dari depan ruangan hinggan belakang sebagian besar penuh dengan para mahasiswa  mahasiswi.  Dennis seorang pengusaha, aktor, sekaligus  pengusaha. Dalam karirnya banyak sekali yang dilakukan olehnya, dalam kuliah tamu saat itu Dannis membahas tentang video.
Pada era seperti sekarang ini pasti tidak asing dengan kata video, dimana video pada saat ini menjadi bahasan pokok para masyarakat. Di beberapa media sosial sudah banyak yang memberikan fitur untuk video, meskipun dalam aplikasi tersebut terbatas untuk menampilknnya atau memberikan informasi tidaklah cukup berhenti disitu saja. Dennis memberikan informasi kepada para audiens mengenai video – video yang seringkali kita temui. Video sangatlah mudah dan penting. Mengapa dikatakan penting ? disitulah video bisa dijadikan sebagai bahan untuk mempromosikan suatu barang atau hal apapun. Di foto mungkin hal seperti ini sudah biasa saja tetapi ini berbeda dengan foto. Video akan lebih memiliki nilai yang lebih dan pengaruh yang banyak dan efeknya lebih secara langsung. Contohnya saja ada poster bahaya membuang sampah sembarangan dengan video bahaya membuang sampah. Pasti masyarakat akan lebih tertarik dan melakukan atau bertindak secara langsung dan akan memberikan efek. Dalam hal ini saja video memiliki kemampuan yang berbeda dengan foto. Maka dari itu Dalam kuliah tamu ini Dennis mengajak para audiens yaitu mahasiwa mahasiswi Universitas Airlangga bagaimana pentingnya sebuah video. 
Hampir 90 persen masyarakat Indonesia yang menggunakan smartphone digunakan untuk mempelajari hal – hal yang baru. Maka dari itu tingkat keinginan yang berlebih atau disebut kepo akan berlebihan. Contoh saja ada video yang covernya mengatakan “Jangan di Play”  sebagian besar masyarakat atau orang – orang akan memutar video tersebut. Karena di Indonesia dilarang yang akan dicari, namun sebaliknya jika hal apapun itu tidak memiliki nilai atau ada hal – hal yang menarik untuk dilihat akan terabaikan.
Pada era sekarang ini mungkin untuk mendapatkan gaji atau uang tidak cukup dengan bekerja, siapa yang tidak tahu mengenai online shop? Pasti sebagian besar mengetahui hal ini, banyak juga orang – orang pada era sekarang ini memanfaatkan smartphone dengan berebagai macam aplikasi untuk dijadikan sebagai media untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Online shop tidak dikhususkan hanya unutk orang – orang dewasa namun banyak sekali para remaja yang menekuni bisnis – bisnis kecil – kecilan seperti sekarang ini. Dennis memiliki sebuah situs yang menampilkan video – video promosi, berbagai macam bahan atau produk apa saja ditangani oleh Dennis dan rekan – rekannya. Dennis membuat sebuah karya bagaimana orang bisa mengenali produk atau jualan kita dan semenarik mungkin bagaimana kita bisa mendapatkan pelanggan dari hasil tersebut.Dengan adanya video ini cukup mempermudah penjualan para wirausaha – wirausaha kecil – kecilan yang ada di online shop. Karya Dennis beserta rekan – rekannya ini memiliki keuntungan bagi mereka dan juga masayarakat sendiri, karena dengan adanya hal seperti itu menjadikan konsumen mengetahui hal apa saja dan bisa menjadikan seseorang yang awalnya tidak tertarik dengan barang tersebut menjadi tertarik dan ingin membeli bahkan memilikinya.

Dennis mengajak para audiens untuk membuat suatu karya yaitu video. Salah satu aplikasi yang digunakan misalnya instagram, meskipun hanya dibatasi oleh beberapa detik saja yaitu 15 detik, disitu audiens diajak oleh Dennis bagaimana caranya agar video – video tersebut terlihat menarik dan masyarakat tertarik dan akan melihat video tersebut. Video berdurasi 15 detik tersebut bisa dimanfaatkan untuk media iklan dan penjualan atau hal apapun yang pasti bisa menghasilkan uang. Dari media iklan tersebut bisa menjadikan suatu produk akan lebih terlihat menjaqdi efektif dan kreatif. 

Pers dan Media Sosial

DASAR – DASAR JURNALISTIK
Kuliah Tamu
Description: Description: logo_unair3PERS DAN MEDIA SOSIAL






Oleh :
EVA SAHLA RIZQIYAH
071311533017

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015


PERS & MEDIA SOSIAL

            Departemen komunikasi Universitas Airlangga bekerja sama dengan Institut Francais Indonesia (IFI) yang mengadakan kuliah tamu membahas tentang “Pers dan Media Sosial Dalam Demokrasi di Indonesia” yang dihadiri oleh beberapa narasumber. Kuliah tamu kali ini lebih bersifat diskusi yang dilaksanakan pada Selasa, 31 Maret 2015 pukul 10.00 wib di Aula Soetandyo atau yang lebih dikenal dengan Aula Gedung C FISIP Universitas Airlangga. Kuliah tamu tersebut wajib dihadiri oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Dasar – Dasar Jurnalistik (Dasjur), Pengantar Kajian Media (PKM), Cyberculture, dan Etika Komunikasi.
            Pembawa acara atau selaku MC saat itu adalah Putrika Santiaji, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2014. Kemudian acara dimulai dan di awali dengan pembukaan oleh  Veronica, berkenalan sedikit dan menginformasikan sekilas mengenai Institut Francais Indonesia, wanita asal Prancis ini memberikan sedikit gambaran. Selanjutnya  Dina, selaku perwakilan dari Institut Francais Indonesia memberikan sedikit sosialisasi mengenai beasiswa atau study di Prancis. Dina memberikan gambaran mengenai beasiswa yang banyak diberikan oleh Universitas – Universitas yang ada di Prancis. Universitas Prancis lebih menekankan kuliah khusus sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya. Biaya hidup di Prancis bagi mahasiswa akan mendapatkan banyak potongan – potongan,seperti biaya hidup makan, transportasi, tempat tinggal, gadget, nonton bioskop,  dan sebagainya akan mendapatkan harga khusus untuk mahasiswa. Murahnya biaya hidup untuk mahasiswa yang menempuh kuliah di Prancis karena kebijakan publik. Dina mengatakan bahwa komunikasi merupakan bidang strategis untunk masa depan dan banyak peluang untuk mendapatkan beasiswa di Prancis.
            Acara selanjutnya masuk ke inti dari kuliah tamu yang di moderatori oleh dosen Ilmu   Komunikasi Kandi Ariani Tamasoa. Diskusi dalam kuliah tamu tersebut di narasumberi oleh beberapa narasumber. Pertama, Prof. Rachmah Ida PhD, dosen Ilmu Komunikasi Kajian/ Studi Media. Kedua, Maud Watine, jurnalis Prancis dan koresponden (JRI, AFPTV, CXTV, Bloomberg, ABC News) dan ketiga, Andi Nurroni, jurnalis Republika & anggota AJI ( Aliansi Jurnalis Independen Indonesia ) Surabaya.
            Dalam kuliah tamu tersebut tentang Pers dan Media Sosial, membahas praktek media, bagaimana jurnalis bekerja di Indonesia dan Prancis. Kita sebagai masyarakat sangat perlu pers, memiliki sosial media untuk mengambil dan mendapatkan informasi. Di era baru yang seperti sekarang ini jurnalisme juga banyak menemukan kemajuan teknologi. Revolusi pada teknologi baru ini yang sudah semakin berkembang dan maju adalah kita tidak selalu menggunakan media cetak seperti koran untuk informasi tetapi di era yang seperti sekrang ini dengan menggunakan gadget dan kita membuka situs apa saja yang dapat memberikan kita banyak informasipun kita dapat mengakses dengan cepat. Media sosial pada era seperti ini lebih banyak diminati oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi. Jawa pos akan menciptakan kacamata surat kabar, jadi kita sebagai masyarakat perlu kacamata untuk mendapatkan banyak informasi dari jawa pos tersebut. Seperti halnya jawa pos, media tersebut tidak ada situs yang dapat memberikan informasi melalui media. Jawa pos lebih ke media cetak, kita tidak akan menemukan situs jawa pos dalam media sosial tidak seperti dengan kompas, selain mereka memberikan informasi melalui media cetak koran mereka juga memberikan situs atau website yang menyediakan layanan medapatkan informasi di web.
            Munculnya internet di Indonesia pada sekarang ini menjadikan sirkulasi media cetak menurun tetapi disisi lain masih populer. Adanya internet yang menjadikan masyarakat menjadi menurun dalam hal membaca media cetak ini menjadikan  perusahaan saling berbondong – bondong  membuat langkah bagaimana mengembangkan surat kabar media cetak yang menurun seperti era sekarang ini. Contohnya saja koran kompas terbit tiap pagi di Jakarta seperti halnya juga di Surabaya. Ada juga new voices, new business trends dan new digital ethics, dilema etika baru yang banyak ditemui seperti sekarang ini copy paste twit untuk dijadikan bahan berita. Bahkan kita tidak tahu, contohnya menulis hastag misalnya #saveindonesia itu tidak tahu apa yang kita dapat dan manfaatkan dari hal- hal seperti itu. Mengenai hal tersebut bagaimana tentang hak jawab pers ? dalam demokrasi baru seperti sekarang ini kita dapat memberikan pendapat melalui media sosial, dan sebagainya. Pers juga harus mempunyai self – encorship dan regulation dan bagaimana kita dapat menyelesaikannya.
            Kematian dari surat kabar ( prophecy one day? ). Budaya partisipan itu haknya berada di tangan publik, jadi tidak ada kewajiban tersendiri untuk keharusan membaca media cetak surat kabar. Kematian surat kabar tidak tahu akan terjadi kapan dan apakah akan terjadi, seperti sekarang ini saja masyarakat lebih menggunakan internet untuk mendapatkan informasi dari pada menggunakan media cetak contohnya koran, di Indonesia masyarakat lebih memilih internet dan sosial media sedangkan berbeda dengan di Prancis, jurnalisme di Prancis lebih menaruh kepercayaan mereka kepada media berita daripada melalui media sosial yang kemungkinan kematian surat kabar itu tidak akan terjadi di Prancis yang bebeda halnya dengan di Indonesia. Menurut Maud Watine, bahwa informasi yang dibagikan oleh media itu memprioritaskan hal – hal yang penting saja bahkan yang utama, informasi – informasi yang biasa saja dan tidak mengandung manfaat banyak publik tidak akan disiarkan dan diberitakan di Prancis. Mereka akan memilih – memilih berita atau informasi yang akan di publikasikan kepada masyarakatnya dengan teliti.
            Narasumber ke dua, Andi Nurroni menjelaskan bagaimana hukum pers di Indonesia menjelaskan bahwa jika ada pelanggaran tentang pers, dewan pers mengenakan hukuman sesuai dengan Undang – Undang Pers bukan seperti kasus kriminal yang diadili oleh hukum dan hakim. Menjelaskan bagaimana pers di Indonesia dan juga  bagaimana fenomena wartawan di media sosial.
            Issu internet di Indonesia, pada 4 tahun terskhir ini facebook merupakan media sosial yang dikonsumsi banyak masyarakat di Indonesia. Secara itu online merupakan media yang mempengaruhi citivity masyarakat, menciptakan hacker dan banyak lagi. Tim yang mengelola dua media yaitu news paper dan social media. Di Indonesia judul yang menarik peminat pembaca akan lebih disukai dan dibaca padahal didalam isi berita tersebut tidak semenarik judulnya. Pembaca seringkali tertipu dengan judul yang diberikan oleh para pengirim informasi.

            Dalam diskusi kuliah tamu tersebut mendapat banyak perhatian dari mahasiswa – mahasiswi Ilmu Komunikasi sehingga dalam kuliah tamu tersebut ada beberapa mahasiswa yang ingin bertanya kepada para narasumber yang sudah memberikan banyak materi kepada mahasiswa. Salah satu pertanyan yang diberikan oleh salah satu mahasiswa tersebut, apakah penduduk prancis pernah memanipulasi informasi, seseorang dibayar untuk menulis news yang terkadang bukan fakta. Dari pertanyaan tersebut dijawab oleh narasumber Maud Watine, bahwa di Prancis tidak ada hal seperti itu, kalaupun ada bukan uang tetapi lebih untuk kekuasaan apa yang kan diberikan kepada orang tersebut. Jawaban ke dua oleh narasumber Rachma Ida yang mengatakan bahwa itu bukan merupakan culture tetapi lebih ke personalnya itu sendiri. Sedangkan ke tiga oleh narasumber Andi Nurroni yang mengatakan bahwa kewajiban jurnalis itu adalah untuk menulis berita, laporan tentang apa saja walaupun hanya sekedar event. 

Opini Kebangkitan Nasional

Opini Kebangkitan Nasional
Oleh : Eva Sahla R
Perlu kesadaran yang besar untuk membangun agar negara ini dapat menjadi negara yang lebih baik. Perubahan yang diawali dari diri kita sendiri sangat perlu untuk bangsa ini. Esok adalah hari Kebangkitan Nasional, bagi  sebagian besar masyarakat memang banyak yang tidak tahu menahu mengenai hari Kebangkitan Nasional serta apa makna dari hari tersebut. Maka dari itu sebagai warga negara Indonesia perlu kesadaran dari dalam diri kita sendiri untuk mencari informasi dan berusaha untuk melakukan hal apa saja yang dapat menjadikan negara Indonesia ini jauh lebih baik. Kita harus dapat membangun nasionalisme agar menjadi bangsa yang maju,  bermartabat, sejahtera dan mandiri
Sebagai seorang pelajar atau mahasiswa kita harus dapat membuat karya – karya untuk Indonesia dan memberikan manfaat serta melakukan hal yang dapat mengharumkan negeri ini. Kita perlu peduli dengan negara kita sendiri, pahlawan – pahlawan yang sudah berusaha dan berjuang  keras untuk negeri ini patut kita hargai dengan mengenang jasa – jasa mereka serta dapat memberikan perubahan agar usaha yang dilakukan para pahlawan dulu tidak sia – sia. Kemalasan yang timbul di pikiran para pelajar atau mahasiswa sangat berdampak besar untuk Indonesia, sebagai seorang pemuda kita harus dapat merubah negeri ini jauh lebih baik dan tidak mengalami persoalan, banyak persoalan yang dialami di negeri kita ini diantaranya kebodohan, angka pengangguran yang semakin meningkat, keterpurukan dan sebagainya. 

Dengan adanya persoalan – persoalan yang sering kita temui tersebut kita perlu untuk membenahi agar negara kita tidak mengalami hal seperti itu. Kita sering melihat peristiwa yang mencabik rasa nasionalisme kita, di dalam media massa sering kali kita melihat dan menjumpai hal – hal yang dapat merusak  nasionalisme misalnya tawuran, pemberontakan dan sebagainya. Contohnya beberapa bulan yang lalu kita dihadapkan oleh pemilihan calon  yang sangat sulit, dalam hal ini banyak pula media massa yang memanfaatkan demi kepentingkan bisnisnya dan menyampingkan kepentingan dan kebaikan negeri ini. Ada beberapa media yang saling menjatuhkan dan menjunjung antara yang satu dengan yang lain. Hal ini menjadikan masyarakat Indonesia bingung untuk memilih dan menjadikan orang – orang saling bersaing dan menimbulkan rasa saling membenarkan diri dan dapat mengakibatkan perpecahan antara satu dengan yang lain. Dalam hal sekecil ini saja nasionalsme kita sangat disayangkan, padahal para pahlawan sudah berusaha dan bekerja keras agar kita dapat menjadi orang yang memiliki peran baik untuk negeri ini. Peran media massa juga terkadang tidak sesuai dengan kewajibannya, media massa seharusnya independen dan dapat memberikan informasi kepada masyarakat dengan jujur dan berkarakter serta tidak dengan seenaknya sendiri untuk memenuhi kebutuhan bisnisnya dan merugikan orang lain apalagi untuk kepentingan bersama dan kebaikan negeri Indonesia. Dalam pendidikan kita juga perlu untuk memberikan prestasi – prestasi, berusaha belajar dengan giat dan tidak malas- malasan, berkarya untuk membanggakan negeri dan pembangunan bangsa  kita dan dalam hal itu bisa menimbulkan rasa “Kebangkitan Nasional”.

Naskah Radio

NASKAH RADIO
107,5 Commers FM / suara unair / dari gedung soetandyo / fakultas ilmu sosial dan ilmu politik / Universitas Airlangga//
Kembali lagi bersama saya eva sahla/ topik kali ini nih / membahas tentang musim hujan // gimana nih /  menurut sahabat  suara unair yang lagi dengerin tentunya// menurut kalian musim hujan berkah/ atau bencana?/ kalau menurut Desti Velina/ musim hujan merupakan suatu berkah/ karena surabaya sudah terlalu panas/ jadi ketika turun  hujan hati rasanya bahagia/, tapi disisi lain/ akibat hujan juga dapat menimbulkan beberapa faktor/ salah satunya banjir/.
Nah sahabat commers FM/  yang pasti/ kalian sebagai masyarakat yang peduli akan lingkungan/ sudah pasti tidak buang sembarangan/ dan mencemari lingkungan/. Karena/ itu bisa mengakibatkan/ musim hujan adalah suatu bencana.// Akibat pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri / bisa mengakibatkan banjir / dan  tentunya dapat menimbulkan bebrerapa penyakit,/ diantaranya adalah/ penyakit diare,/ demam berdarah,/ infeksi saluran pernafasan akut,/ penyakit kulit,/ saluran pencernaan,/ dan leptospirosis//.
Nah sahabat unair/ sudah buang sampah pada tempatnya dan tidak mencemari lingkungan belum/ ? ayo/ sebagai masyarakat yang cinta lingkungan/ kita harus memperhatikan kesehatan /sekaligus kepedulian kita terhadapa lingkungan.//
107,5 Commers FM FM / suara unair / dari gedung soetandyo / fakultas ilmu sosial dan ilmu politik / Universitas Airlangga// 30 menit sudah saya menemani sahabat unair seputar informasi musim hujan / sekian dari saya / apabila ada salah kata saya mohon maaf / saya eva sahla pamit undur diri/ selamat siang/ bye bye.



Nama              : Eva Sahla Rizqiyah

NIM                : 071311533017

Features

DASAR – DASAR JURNALISTIK
Ujian Tengah Semester
KELOMPOK MARGINAL
Description: Description: logo_unair3Berawal Dari Kebiasaan Menggunakan Rok Yang Sering Dipakai Oleh Kamsi





Oleh :
EVA SAHLA RIZQIYAH
071311533017

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015

Berawal Dari Kebiasaan Menggunakan Rok Yang Sering Dipakai Oleh Kamsi
Berdiri tegak dan kepalanya yang sedikit tertunduk dibawah sinar lampu berwarna putih kecil sambil menghisap sebatang rokok di bibir merahnya yang seakan ia  menunggu seseorang. Dengan make -up seperti wanita pada umumnya yaitu menggunakan pensil alis, bedak, eyeliner, softlens dan eyeshadow berwarna pink di pipinya ini menarik perhatian bagi orang - orang yang melihatnya. Didepan penjual bunga dimana ia  itu berdiri sendiri yang hanya disinari oleh setitik  lampu kecil dan sangat gelap ini adalah seorang waria. Dengan berpakaian seksi dan mini yang mengenakan baju bermotif macan tutul dan kombinasi warna antara pink dengan ungu. Dengan menggunakan tas di tangan kirinya berwarna kuning dan biru muda ini dengan anggun.
Waria yang mengaku dirinya berumur 42 tahun ini memiliki nama Messin dan nama aslinya adalah Kamsi. Saat waria menyebutkan nama aslinya adalah Kamsi, ia tertawa terbahak –bahak sambil mencolek kaki seorang laki – laki  yang berada disamping saya dengan nada suara lakinya yang dimiliki oleh waria tersebut. Waria yang berasal dari salah satu desa yang berada di Lamongan tersebut merantau ke kota Surabaya memiliki banyak kisah dan cerita bagaimana Messin bisa menjadi seorang waria. Dengan satu kata yang selalu terucap di bibir merahnya “nasib nasib dan nasib” itulah yang menjadi alasan mengapa Messin bisa menjadi seorang waria. “jadi sebenarnya nasib ya bukan pilihan hidup jadi saya nyesel”, ujar Messin yang mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak suka dengan keadaan seperti itu. Berawal dari masa kecilnya yang suka menggunakan rok hingga masa dimana ia harus sekolah, bermain dan berinteraksi dengan orang lain bahkan dengan teman sebayanya Messin masih saja menggunakan rok kemana – mana. Adanya kebiasaan hal seperti itu menjadikan Messin berpenampilan layaknya wanita. Nasiblah yang menjadikan ia menjadi seorang waria dan Messin sendiri mengaku bahwa dirinya menyesal dengan keadaannya yang seperti ini, tetapi mau bagaimana lagi ia harus menerima segala kekurangan dan keadaannya menjadi seorang waria. Messin tidak bisa menghindari  karena nasibnya yang seperti itu. Selama ia menjadi seorang waria berbagai cara dan usaha Messin melakukannya mulai dari jualan di warung, buka toko hingga membuka jasa cicilan barang – barang elektronik ini selalu mengalami permasalahan yaitu bangkrut. Jadi mau tidak mau ia masih saja menggeluti kebutuhan hidupnya dengan cara bekerja di kehidupan malam.
Berbagai pendapat dari masyarakat awam diterima oleh Messi, mulai dari hal yang positif hingga negatif. Pandangan masyarakat terhadap mesi berbagai macam, ada yang menghargai keadaannya sebagai seorang waria dan ada pula yang mencemooh keadaannya. Tetapi hati Messin tidaklah dendam pada siapapun karena ia menyadari bahwa memang salahnya sendiri dan tidak bisa menyalakan orang lain. “ tapi kita sadari juga, emang salah kita begini mau diapain ya”, kata yang diucapkan Messin bisa menjelaskan bahwa ia tidaklah memiliki dendam pada siapapun karena masyarakat awam sendiri memiliki bebagai macam pendapat mengenai keadaannya. Dan pendapat yang diberikan oleh masyarakat awam dalam hal negatif Messin berusaha untuk menerima dan selalu sabar.
Messin memberikan sedikit cerita mengenai kehidupannya dengan keluarganya yang pada suatu hari dimana ia mengirimkan sebuah foto ke keluarganya yang ada di desa dan saat  itu pula keluarganya kaget dengan kondisi yang tidak sewajarnya sebagai orang laki – laki. Memang keluarganya mengetahui hal tersebut dari kecil karena faktor nasib yang memang  dari kecil sudah seperti itu. Tetapi sebagai keluarga  bagaimanapun menginginkan Messin agar kembali dan bisa seperti laki – laki yang sewajarnya. Kemudian pada suatu hari  seorang waria itu pulang ke kampung halamannya dengan mengajak salah satu temannya yang berprofesi juga sebagai waria, keluarganya seketika itu juga kaget dengan kedatangannya bersama temannya tetapi keluarga Messin menutupi hal itu, dan lebih memilih menghargai teman yang diajak kerumahnya tersebut dengan sambutan yang hangat. Tapi setelah teman Messin berpamitan pulang, ia di marahin habis – habisan oleh keluarganya dengan kondisi dan pekerjaan yang dilakukan oleh Messin. Keluarganya mengatakan bahwa “ kamu jangan seperti itu, itu nggak boleh kamu juga nggak boleh pakai rok” tetapi Messin tidak bisa merubahnya karena faktor nasib dan memang dari kecil ia berpenampilan dan berperilaku seperti wanita ini tidak bisa dihindari.
Menurut Messin dalam menjadi waria ia tidak memiliki keistimewaan apapun didalam dirinya karena nasib yang seperti itu sehingga mesin harus dapat menjalani hidupnya dengan sabar dan ikhlas. Messin  selalu menginginkan agar ia bisa hidup dan tidak melakukan dan bekerja di kehidupan malam. Berbagai usaha dilakukan oleh Messin yang selalu mengalami kebangkrutan ini menjadikan ia bekerja sebagai seorang waria dalam konteks seks, Messin berulangkali mengatakan “ pekerja seks, ya pekerja seks” klimat yang muncul dibibir waria ini dengan nada sedih dan penuh dengan penyesalan menjadikan bahwa sebenarnya dari dulu ia tidak menginginkan hal tersebut tetapi mau bagaimana lagi karena nasib, nasib dan nasib yang didapatkan. Messin menjadi seorang pekerja seks untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, penghasilan yang ia dapatkan dalam sehari cukup untuk memenuhi segala kebutuhannya mulai dari untuk bayar kos, makan dan keperluan lainnya. Ia menjadi seorang pekerja seks hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bukan untuk alasan lain.
Penghasilan yang diperoleh Messin berbeda – beda tergantung situasi dan  kondisinya. Ia mengaku jika ada musim – musim  tertentu yang bisa mendapatkan pendapatan yang pas – pasan dan hanya cukup untuk makan saja. “ kalau musim cakupan begini ya dapet pas –pasan , buat makan aja. Dapet tamu 2 – 3 orang udah, kan takut cari tamunya juga” ujar Messi. Ia  hanya seorang diri di tempat pemangkalan karena teman – teman waria yang lainnya bisa dikatakan takut karena adanya cakupan pada malam itu. Para waria jika musim seperti ini sangat susah sekali untuk ditemui karena para pelanggan atau tamunya itu sendiri takut. Bila pada musim rame Messin  bisa mendapatkan penghasilan Rp. 200.000,- sampai Rp. 300.000,- setiap harinya. Untuk mendapatkan pelanggan Messi mengatakan “ kita nerima tamu harus sabar ya, sabar ngelayanin begitu terus harus terima  dikasih berapapun nggak usah minta tambah gitu, jadi pelanggan itu mau dateng lagi”, ujar Messin dalam memberikan informasi agar ia mendapatkan pelanggan. Ia juga mengatakan bahwa jika kita nerima berapapun yang diberikan oleh pelangan dan tidak meminta yang muluk – muluk, secara tidak langsung pelanggan akan senang dan mau kembali lagi ke Messi.
Para waria biasanya berkumpul di rumah atau dikos karena para waria disitu berkumpul jadi satu dan juga di tempat – tempat pemangkalan. Messi juga memiliki beberapa perkumpulan diantaranya ada perkumpulan pengobatan, ada juga kumpulan tabungan. Selama menjadi waria sudah tentu memiliki banyak resiko dan Messi juga harus bisa  menerima resiko apa saja yang didapatkan karena memang ini pekerjaannya mau tidak mau dia harus menerima. Apalagi ia bekerja sebagai pekerja seks dan kondisinya dalam kehidupan malam, misalnya ketika ada cakupan Messi akan sulit untuk mendapatkan pelanggan dan sepi lalu resiko lainnya jika Messi mendapatkan tamu - tamu preman. “ kayak cakupan terus preman – preman kita dapet tamu preman yang emosional, suka berantem juga sama tamu kasar” Messi mengaku bahwa ia tidak hanya menerima tamu yang baik –baik saja, ia seringkali menemukan tamu – tamu preman yang kasar dalam memperlakukannya, preman – preman yang dalam kondisi mabuk juga mengakibatkan resiko untuk Messin. Dan sebagai pekerja dia harus bisa menangani kondisi seperti apa saja yang dihadapinya.
Orientasi seks waria hanya pada laki – laki, ia mengaku bahwa memang seperti itu  tetapi Messin memberikan sedikit informasi bahwa Ia juga memiliki pelanggan wanita. Ia  mengatakan bahwa yang datang kepada Messin tersebut bukan seorang diri tetapi dengan laki - laki. Pelanggan tersebut mengaku bahwa mereka adalah sepasang  suami istri. Suaminya tersebut mengaku bahwa Istrinya tidak pernah puas dengannya kemudian suaminya berusaha untuk bagaimana agar istrinya dapat menyenangkan istrinya , kemudian datang ketempat para waria dan menginginkan agar Messin dapat memuaskan istrinya. Messin mengatakan bahwa mungkin memiliki kelainan, sepasang suami istri tersebut juga sudah memiliki 2 orang anak. Messin seringkali mengatakan pada suami dari pelanggan wanitanya bahwa “ tak kasih kamu lelaki pasti banyak yang mau tetapi suaminya tidak mau karena cemburu” Messin mengatakan bahwa pelanggan yang satu ini  bila istrinya bersama dengan waria dia tidak akan cemburu karena menurut pandangan dari laki – laki tersebut bahwa waria itu bersih dan  tidak pernah melakukan hal apapun dengan wanita. Selain Messin mendapatkan pelanggan laki – laki Messin juga menjumpai pelangga wanita tetapi masih saja bahwa orientasi seks waria adalah laki – laki bukan wanita.
Setelah Messin memberikan cerita dan beberapa informasi, Ia  juga memberikan pesan kepada generasi muda jaman sekarang yang melakukan kenakalan. Messin cenderung akan memberikan nasehat kepada mereka agar tidak menuruti dan terjun kedalam dunia malam, umurnya yang masih muda dan tergolong masih anak – anak  banyak hal yang lebih bermanfaat dari ini yang bisa mereka lakukan. Masa depan mereka masih panjang dan jangan pernah menuruti hal – hal yang dapat merusak masa depan kalian ini para generasi muda.


  






Media SebagaiI Refleksi Masyarakat

Kuliah Umum Dalam Rangka Pengukuhan Guru Besar
Prof. Rachmah Ida, Dra., M. Comms., PhD.
“ Media Today”
MEDIA SEBAGAI REFLEKSI MASYARAKATDescription: Description: logo_unair3







Oleh :
EVA SAHLA RIZQIYAH
071311533017

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015

Berangan Menjadi Pekerja Kantoran Bernasib Profesor
Sebagian besar masyarakat di Indonesia gelar Profesor merupakan idaman setiap orang. Banyak   yang bermimpi dan mencita – citakan hal itu, tetapi berbeda dengan wanita yang satu ini. Bertepatan dengan hari kartini, menjadikan gelar profesor merupakan kado terindah sekaligus kebanggan bagi orang – orang terdekat Rachmah Ida. Rachma Ida adalah salah satu guru besar pertama media di Indonesia, banyak orang kagum dengan sosok wanita yang satu ini. Rachmah Ida bukan terlahir dari orang yang biasa – biasa saja teapi beliau terlahir dari kalangan tentara. Orang tuanya yang menjabat sebagai tentara menjadikan Yayan Sakti Suryandaru selaku moderator sekaligus dosen ilmu komunikasi ini mengatakan lelucon bahwa “seorang Rachmah Ida kuliah lewat belakang kampus karena beliau adalah anak prajurit, yaitu lewat Jl. Srikana menuju Jl. Kertajaya”, Ujar Yayan, Kemarin (23/4).
Rachmah Ida pernah menempuh studi di SMP Negeri 16 Surabaya dan SMA Negeri 5 Surabaya. Beliau adalah lulusan S1 pertama di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Airlangga. Setelah beliau menempuh studi di FISIP Universitas Airlangga, Rachmah Ida harus mengabdi menjadi dosen karena beliau menda[atkan beasiswa. Setelah itu seorang Rachmah Ida tidak berhenti sampai disitu saja, Ia melanjutkan S2 dan lagi – lagi mendapatkan beasiswa master dari ASTAS AusAID, Australia. Rachmah Ida memutuskan melanjutkan pendidikan di bidang media studies di Edith Cowan University, Perth.
            Rachmah Ida sebagai pembicara kuliah umum dalam rangka pengukuhan Guru Besar  “ Media Sebagai Refleksi Masyarakat” dalam kuliah umum tersebut menghadirkan dosen – dosen Departemen Ilmu Komunikasi sekaligus mengundang para dosen yang sudah pensiun atau dosen purna bakti ikut serta dalam acara tersebut, bisa dikatakan juga reuni para dosen, bukan hanya para dosen saja yang menghadiri acara tersebut tetapi juga menghadirkan beberapa anak didik dari  Prof. Rachmah Ida, Dra., M. Comms., PhD. yang berhasil dalam dunia pekerjaan yang ditekuni berkat beliau. Kuliah umum yang bertempat di Aula Soetandyo Wignyosubroto FISIP Universitas Airlangga juga mengundang cukup banyak Mahasiswa. Adanya kegiatan tersebut menjadikan Mahasiswa dari Ilmu Komunikasi dan Jurusan – jurusan lain antusias dalam mengikuti kuliah umum yang dibawakan oleh Rachmah Ida. Banyak mahasiswa yang terkagum – kagum dengan beliau. Mulai dari yang diuji langsung oleh Alm. Prof. Soetandya dalam melaksanakan kuliahnya dan tidak pernah pantang menyerah dalam hal apapun, ketika beliau mendapatkan segala kesulitan Rachma Ida tidak pernah menyerah dan tidak pernah menyesalinya.
            Beliau juga sosok yang sangat terbuka akan informasi atau hal apapun, Rachmah Ida selalu membantu siapapun yang membutuhkan bantuannya. Beliau juga mengatakan bahwa sebagai seorang Mahasiswa harus saling tolong menolong ketika ada yang membutuhkan bantuan. Rachmah Ida mengatakan bahwa keberhasilan yang dicapainya bukan dari dirinya sendiri tetapi juga dari keluarga,  orang – orang terdekat dan juga para dosen serta guru – guru yang sudah mengajarkan banyak ilmu sehingga seorang Rachmah Ida dapat mencapai keberhasilannya tersebut. Wanita dengan skripsi nilai B ini sama sekali tidak memiliki karakter yang sombong. Beliau justru membagi segala pengalamannya dalam kuliah umum tersebut sehingga para Mahasiswa dapat mendapatkan banyak informasi sekaligus mendapatkan banyak pengetahuan dari seorang Rachmah Ida.
            Dalam memberikan materi yang tentunya tidak lepas dari kata Media, karena media adalah bidang ahlinya dalam hal ini. Beliau mengatakan bahwa kita tidak akan bisa hidup tanpa media karena kita di jaman yang seperti sekarang ini sudah tentu membutuhkan banyak media. Karena mau tidak mau masyarakat akan hidup di kehiduan yang dimana kita nakan dikendalikan oleh media. Sebegitu besarnya peran media di kehidupan manusia hingga bisa menjadi seperti itu. Komunikasi memang dikatakan sebagai Ilmu yang bersifat multidisipliner tetapi media tidak bisa dikatakan sebagai Ilmu yang bersifat multidisipliner karena jelas berbeda. Karena media memiliki teori – teori sendiri yang dapat digunakan.
            Mengapa Media Studies yang dibicarakan karena  Rachmah Ida mengatakan bahwa kita dapat membicarakan tentang kajian teri dan dalam media studies sudah pasti lebih pada human communication. Media bisa dicontohkan seperti bak sampah, kita dapat memilih apa saja didalamnya begitulah Media Studies. Culture global adalah dimana kita memiliki kesaman di seluruh dunia, Rachmah Ida mengatakan “Coca Cola” dimana pun kita berada kata tersebut akan dimengerti oleh banyak orang di seluruh dunia ini. Karena kata tersebut sudah termasuk dalam culture global. Hal seperti ini tidak akan dapat terjadi tanpa media. Lagi lagi media lah yang menjadikan seperti ini tanpa media kita tidak bisa apa – apa. Media Studies juga merupakan kajian yang terbuka.

            Rachmah Ida juga mengatakan bahwa beliau merupakan orang yang tidak setuju dalam pengambil alih media atau diserang oleh kapitalism karena menurutnya orde baru sudah selesai. Jika media disetir oleh negara maka kita bisa melihat bahwa orientasi media dipakai sebagai alat negara. Setelah beliau memberikan beberapa penjelasan dalam kuliah umum, Rachmah Ida juga mengatakan bahwa dirinya dulu menginginkan dapat bekerja di gedung – gedung tinggi dan menggunakan blazer berwarna hitam dan rapi serta duduk di meja di lantai dan gedung – gedung yang tinggi. Namu hal itu tidak terjadi pada Rachmah Ida. Beliau ditakdirkan untuk mengabdi menjadi dosen sekaligus kegigihan dan keinginan yang ia ikuti seperti air ini membuahkan hasil yang sangat tidak terduga. Rachmah Ida mampu menjadi Profesor media pertama di Indonesia yang awalnya tidak terduga akan menjadi sosok yang seperti ini. Beliau mengatakan bahwa ia tidak memiliki cita – cita apapun, beliau selalu mengikuti alur yang sudah ditentukan “ Saya hanya bisa mengikuti alur itu” ujar Rachma Ida, Kemarin. 

R3view Proses Public Relations

DASAR PUBLIC RELATIONS
REVIEW PROSES PUBLIC RELATIONSDescription: Description: logo_unair3 






Oleh :
EVA SAHLA RIZQIYAH
071311533017

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015

REVIEW PROSES PUBLIC RELATION
·         Proses public relation menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh seorang PR dalam organisasi.
·         Dalam proses public relation,
1.      Definisi masalah PR yaitu menemukan fakta – fakta tentang apapun yang terjadi dan bagaimana opin , pengetahuan, sikap dan perilaku public atau stake holder dengan cara  melakukan riset kemudian melakukan analisis situasional dan sebelum isu berkembang menjadi krisis.
2.      Planning atau program, setelah kita mendapatkan isu bagaimana kita akan merencanakan tujuan selanjutnya setelah terkumpulkan bahannya. Planningnya bagaimana kedepannya atau strategi apa yang akan direncanakan kedepannya dan kapan harus dilakukan
3.      Action atau komunikasi, dalam hal ini bagaimana praktisi PR menyampaikankembali informasi yang diperoleh yang sudah di laksanakan tersebut dari hasil planningnya. Dan PR harus menyampaikan kepada public apa yang sedang terjadi sebenarnya, kapan dan siapa saja yang terlibat didalamnya.
4.      Evaluation, hasil dari riset dan analisis public tersebut memberikan penilaian terhadap praktisi PR. Bagaimana hasil yang sudah dilakukan praktisi PR dalam mengatasi isu tersebut.
·         Ada 3 manajemen fungsi :
1.      Evaluasi public terhadap organisasi
2.      Identifikasi kebijakan dan prosedur organisasi dengan public interest
3.      Merencanakan dan mengeksekusi program.
·         Social media sangat berpengaruh besar dalam proses PR.
·         Riset :
1.      Sebagai seorang praktisi PR, PR harus dapat bekerja berdasarkan fakta yang ada.
2.      Dengan adanya data menjadikan data memiliki akurasi nilai yang tinggi.
3.      Menyajikan data dalam sebuah proses.
4.      Mengidentifikasi masalah dan penyelesaiannya serta menemukan solusi yang harus dilakukan oleh praktisi PR.
·         Prinsip – prinsip PR
PR fungsi amanajemen merupakan bagian dari perubahan dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi dan akan menggunakan prosesur ilmiah.
Masalah apa saja yang dihadapi oleh suatu organisasi kita juga harus tau. Mulai dari apa sumber masalahnya ?, dimana sumber masalah itu muncul ?, kapan sesuatu menjadi problem?, siapa saja yang terlibat dalam maslah tersebut dam terpengaruh ?, bagaimana mereka bisa terlibat dan dipengaruhi oleh orang lain ?, mengapa hal itu dapat terjadi dan mengapa menjadi perhatian manajemen dan public.
-          Analisis situasi : latar belakangnya apa, apa yang dapat mempengaruhi, dapat merumuskan masalah sengan jelas dan spesifik (internal dan eksternal).
-          Fact finding : mulai dari identifikasi of public & issues selanjutnya information needs yang didalamnya terinci fact, publics sample dan issues kemudian information assembled for target public dan yang terakhir di PR needs.
Metode riset : dibagi menjadi 2 yaitu, formal research yaitu sesuai dengan riset ilmiah daftar pustaka. Metode riset ada formal research yaitu data pustaka dan bank data, content analysis, survey, axperimental research, analisis skunder dan database online. Kedua yaitu informal research yaitu ada berita apa saja kita dapat mencari atau dengan mudah mengecek di media massa  misalnya twitter. informal research yang terdiri dari kontak personal, key contact ( Tokoh politik, pemerintahan, bisnis, opinion, leaders dan mahasiswa), forum komunitas, arsip komunikasi korporat, analisis surat, dll.
 Dan didalam riset dibagi lagi menjadi 2 kategori riset yaitu lingkungan eksternal yang berarti monitoring, lingkungan dengan observasi dan yang terakhir adalah organisasi atau internal yaitu di audit PR dengan mengidentifikasi audience secara internal dan eksternal.
-          Planning : praktik PR adalah usaha yang direncanakan serrta dapat dilakukan secara continue untuk menciptakan dan menjaga nama baik dan kepahaman bersama antara oraganisasi dengan publiknya. Praktisi PR harus merencanakan melalui proses yang dipikirkan secara matang –matang sebelumnya  dan dengan hati- hati.
·         Definisi PR oleh Institute of PR\
-          Praktisi PR dilakukan secara berkelanjutan dan bersifat menjaga nama baik suatu perusahaan organisasi dengan publiknya.
-          Harus direncanakan melalui proses – proses seblumnya dan bersifat tanggung jawab.
·         Pentingnya Perencanaan
Dibagi 2 yaitu, teknis dan strategis. Teknis meliputi keterbatasan waktu, keterbatasan sumber daya, keterbatasan tenaga dan kompleksitas persoalan PR, jadi banyak keterbatasan – keterbatasan yang dihadapi. Sedangkan strategis merupakan kesadaran dari seorang praktisinya itu sendiri untuk membangun reputasi yang baik untuk organisasinya dan bersifat terencana dan hati – hati.
·         Tujuan perencanaan
-          Positif , dalam hal positif dengan cara membuat program yang memberikan banyak manfaat.
-          Preventif, untuk mengantisipasi situasi yang negatif. Hal apa saja yang bisa membuat permasalahan yang bersifat negatif di antisipasi sehati – hati mungkin.
-          Tindakan perbaikan , yaitu bagaimana bila kita mndapatkan permasalahan yang secara negatif kita bisa mengkoreksinya yang kritis.
Ada kata kunci untuk menentukan tujuan PR
1.      Menginformasikan
2.      Meningkatkan pengetahuan
3.      Menciptakan kesadaran
4.      Mendorong saling pengertian antara satu dengan yang lain.
5.      Mengatasi kesalahpahaman, dapat mengatasi kesalahpahaman antara yang satu dengan yang lain.
6.      Menghilangkan prasangka terhadap orang lain agar program dapat terlaksana dengan baik.
7.      Melakukan tindakan yang tepat.
8.      Meningkatkan.
·         Unsur – unsur perencanaan meliputi perumusan masalah, penentuan dan tujuan , dan penentuan jadwal dan anggaran.
-          Perumusan masalah, kita dapat memperoleh fakta – fakta melalui hasil penelitian yang kita dapatkan. Hasil penelitian ini bisa dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan masalah. Hasil pertanyaan – pertanyaan tersebut harus dapat memberikan penjelasan yang jelas dan spesifik.
-          Penentuan sasaran dan tujuan.
Ada 5 huruf untuk mengatur strategi yaitu SMART.
S = Stretching (spesifik) , seluas apakah jangkauannya, harus sesuai dan jelas.
M = Measurable (diukur), di ukur apakah masuk akal atau tidak.
A = Achievable (Dicapai), bagaimana tingkat pencapaiannya.
R = Realistic ( Masuk akal), realistik atau tidak dan masuk akal atau tidak.
T = Timebound ( Jangka waktu), jangka waktunya bagaimana apakan cepat atau lambat.
-          Penentuan jadwal dan anggaran
Harus efektif dan efisien.
·         Implementasi tindakan
-          Tindakan tanggung jawab sosial departemen PR atau orang lain yang tergabung atau masuk dalam organisasi tersebut.
-          Tindakan  yang bisa memberikan atau melakukan perubahan. Antara lain kebijakan organisasi, prosedur, produk, dan pelayanan perilaku organisasi.
-          Digunakan agar kita dapat mengetahui bagaimana tindakan – tindakan, kebijakan organisasinya, prosedur serta hasil lainnya yang turut dalam berkontribusi pada masalah hubungan masyarakat sebuah oganisasi.
·         Implementasi komunikasi
Dibagi 2, yaitu pembentukan pesan dan pemilihan media.
-          Pembentukan pesan yaitu memeperhatikan suatu permasalahan dan memperhatikan posisi organisasinya. Mengetahui kebutuhannya, perhatian dan kepedulian publik terhadap sasarannya.
-          Pemilihan media atara lainnya yaitu pertimbangan biaya, keterampilan dalam menggunakan saluran yang ada dalam organisasi ataupun publik, bagaimana relevansi terhadap pesan yang sudah disampaikan dan ada harapan. Pilihan medianya dapat dikontrol ataupun tidak. Tinggi rendahnya kemampuan dalam memberikan pesan tingat tinggi atau rendah dapat menimbukan rasa kepercayaan publik terhadap suatu media tersebut.
·         Evaluation program PR
Ada efektifitas yang dilihat dan manfaat evaluasi.
-          Efektifitas dapat dilihat dari dapat tercapai atau tidaknya sebuah program yang telah dilakukan dan yang sudah direncanakan tersebut.
-          Menfaat evaluasi agar dapat memfokuskan usaha dari program, menujukkan ke efektifannya, memastikan biaya yang digunakan, mendukung manajemen dengan baik serta memebrikan fasilitas pertanggung jawaban.