Rabu, 23 Maret 2016

Tugas Study Tour SMAN 1 MANYAR

KARYA ILMIAH REMAJA
"PATUNG GARUDA WISNU KENCANA SEBAGAI PERWUJUDAN MODERN SEBUAH KEBUDAYAAN DAN TRADISI KUNO”
 








DISUSUN OLEH :
EVA SAHLA RIZQIYAH
XI-IB / 10

SMA NEGERI 1 MANYAR GRESIK
(Public Senior High School 1 Manyar Gresik)
Jl. Kayu Raya Pongangan Indah,Manyar
 Gresik, 61151
Tahun pelajaran 2011-2012


HALAMAN PERSETUJUAN

Karya tulis degan judul “Pengaruh Kebudayaan Hindu terhadap Kebudayaan di Pulau Bali” telah di setujui oleh guru pembimbing dan di nyatakan selesai dengan bimbingan pada tanggal ...
                                                                                                  








                                                                                                    Gresik,     Juli 2012
Pembimbing 1                                                                                 Pembimbing 2

Drs. H. Hasan Basri                                                                      M. Fadloli, S.Pd.





HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Patung Garuda Wisnu Kencana Sebagai Perwujudan Modern Sebuah Kebudayaan dan Tradisi Kuno” telah disahkan oleh guru penguji pada tanggal ... Juli 2012. dan dinyatakan lulus/tidak lulus


                                                                                                    Gresik,     Juli 2012
Penguji 1                                                                                               Penguji 2

 



Mengetahui,
Kepala SMA Negeri1 Manyar

Drs. H. Syafaul Anam, M.M.



KATA PENGANTAR
            Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga karya ilmiah remaja yang berjudul “ PATUNG GARUDA WISNU KENCANA SEBAGAI PERWUJUDAN MODERN SEBUAH KEBUDAYAAN DAN TRADISI KUNO” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis berharap karya ilmiah remaja ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan berguna bagi almamater tercinta.
Dalam karya tulis ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1.      Drs. H. Syafaul Anam, M.M. Selaku Kepala SMAN 1 MANYAR yang telah  memberikan pengantar ijin penelitian.
2.      Bapak Hasan Basri selaku pembimbing 1 yang telah membimbing penyusunan karya ilmiah ini.
3.      Bapak Fadloli selaku pembimbing 2 yang juga telah membimbing penyusunan karya ilmiah ini..
4.      Orang tua yang selalu membantu, mendukung, memotivasi, dan membiayai penyusunan karya ilmiah.
5.      Teman-teman XI yang selalu memberi pendapat-pendapat untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam penulisan karya ilmiah.
6.       Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang berperan dalam proses penyusunan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.
Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya adik-adikkelas.

Gesik, Juni 2012


         Penulis















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................iii
BAB I      PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang .........................................................1
1.2    Rumusan Masalah ....................................................1
1.3    Tujuan Penulisan ......................................................1
1.4    Manfaat Penulisan ....................................................2

BAB II    KAJIAN TEORI
2.1   Garuda Wisnu Kencana.............................................3
2.2  Sebuah kebudayaan modern.......................................4
2.3  Tradisi kuno  ..............................................................4

BAB III   METODE PENELITIAN .....................................................5
BAB IV  PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Garuda Wisnu Kencana...............................6
4.2 Inspirasi Pembuatan Garuda Wisnu Kencana...........7
4.3 Tujuan dan Manfaat Pembuatan Garuda Wisnu Kencana..........................................................................8
4.4 Patung Garuda Wisnu Kencana digunakan sebagai         perwujudan modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno...............................................................................8
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................... ..........10
5.2 Saran........................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................11
LAMPIRAN …………………………………………………………..12








BAB I
PENDAHULUAN








BAB I
PENDAHULUAN

1.1            LatarBelakang
Salah satu pulau di indonesia yang sering dikunjungi oleh turis mancanegara adalah Pulau Bali atau sering di kenal dengan sebutan Pulau Dewata. Disana terdapat berjuta-juta kebudayaan dan keindahan yang luar biasa banyak, salah satunya adalah Garuda Wisnu Kencana (GWK). Disini saya akan mengurai sedikit fakta di balik terbentuknya bangunan megah di pulau Dewata, yang bisa di sebut mega proyek. Meskipun bangunan tersebut belum keseluruhan jadi namun sudah banyak turis asing maupun turis mancanegara datang untuk melihat pemandangan yang indah. Menurut informasi yang saya  dapat, bangunan ini akan di bangun lebih tinggi dari pada patung Liberty. Sungguh hasil karya yang patut untuk di contoh, mari kita melestarikan budaya kita dan menjadikan Indonesia lebih maju dari pada sebelumnya.

1.2            RumusanMasalah
1.      BagaimanaSejarah Garuda WisnuKencana
2.      ApaInspirasipembuatan Garuda WisnuKencana
3.      Apatujuan dan manfaatdibangunnya Garuda WisnuKencana
4.      Mengapapatung Garuda WisnuKencanadigunakansebagaiperwujudan modern sebuahkebudayaan dan tradisikuno



1.3            TujuanPenulisan
1.  Mengetahui sejarah Garuda Wisnu Kencana
2.  Mengetahui tujuan dan manfaat didirikannya Garuda Wisnu Kencana.
3.  Mengetahui proses pembuatan patung Garuda Wisnu Kencana.
4.  Mengetahui kebudayaan dan tradisi kuno Garuda Wisnu Kencana.



1.4            ManfaatPenulisan

1.      Untuk Penulis
Agar penulismengetahuisejarah, tujuan, manfaat dan proses pembuatan Garuda WisnuKencanasertakebudayaandantradisikuno di Garuda WisnuKencana.

2.      Untuk pembaca
Menggalisumber yang belumpernah di ketahuiolehpembaca.

3.      Untuk Guru / Pemerintah
Untukmenambahsumberbukubacaan di perpustakaan.














BAB II
KAJIAN TEORI









BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 GARUDA WISNU KENCANA
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (bahasa Inggris: Garuda Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda plaza  yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter itu ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.
Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karyainiditempatkansementara di daerahTirtaAgung.


2.2 SEBUAH KEBUDAYAAN MODERN
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan umat manusia pun mengalami perubahan. Menurut para pemikir post modernis dekonstruksi, dunia tak lagi berada dalam dunia kognisi, atau dunia tidak lagi mempunyai apa yang dinamakan pusat kebudayaan sebagai tonggak pencapaian kesempurnaan tata nilai kehidupan. Hal ini berarti semua kebudayaan duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, dan yang ada hanyalah pusat-pusat kebudayaan tanpa periferi. Sebuah kebudayaan yang sebelumnya dianggap pinggiran akan bisa sama kuat pengaruhnya terhadap kebudayaan yang sebelumnya dianggap pusat dalam kehidupan manusia modern.

2.3 TRADISI KUNO
Kebiasaan zaman dulu , dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak jaman dulu dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi









BAB III
METODE PENELITIAN









BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam pembuatan karya tulis ini saya menggunakan beberapa metode penulisan, yaitu :

1.      Studi Lapangan
Penulis memperoleh data dengan melakukan penelitian dengan mengamati langsung keadaan objek wisata Garuda Wisnu Kencana.

2.      Wawancara
Penulis memperoleh data dengan melakukan wawancara langsung dengan Guide Bali yang bernama I Made Manra dan pihak- pihak yang terkait dengan penelitian.                                                                     
3.      Penulis mengumpulkan data dari situs- situs internet  yang ada kaitannya dengan pokok permasalahan.


 












BAB IV
PEMBAHASAN









BAB IV
PEMBAHASAN
4.1            Sejarah Garuda Wisnu Kencana
Pada awal mulanya berawal dari begawan yang mempunyai dua istri. Istri pertama bernama Dewi Kaldu dan istri kedua bernama Dewi Winata. Dari kedua istri tersebut tidak mempunyai anak, tetapi kedua istri begawan tersebut dianugerahi dua bilah telur. Kemudian Dewi Kaldu memilih telur dan telur tersebut berisi seratus anak.
Setelah beberapa hari kemudian, telur milik Dewi Kaldu menetas berupa ular. Dan Dewi Winatapun merasa iri karena telur milik Dewi Winata belum menetas. Sehingga Dewi Winata memecahkan salah satu telurnya dengan paksa dan telur tersebut menetas berupa burung.  Burung tersebut diberi nama burung Jatayung. Karena belum saatnya menetas atau dalam istilahnya prematur burung Jatayung hanya hidup dua puluh dua hari dan akhirnya meninggal. Dewi winata merasa sedih lalu akhirnya telur yang satunya ditetaskan pada waktunya. Kemudian telur itu menetas berupa burung. Burung tersebut diberi nama burung Garuda.
Dewi Winata dan Dewi Kaldu membuat suatu perjanjian yang berisi jika yang kalah harus mengurus keseratus anak Dewi Kaldu. Dan pada akhirnya dewi Winata kalah dan harus mengurus keseratus anak Dewi Kaldu. Dewi Winata merasa di perbudak dengan Dewi Kaldu. Dan untuk membebaskan Dewi Winata, putra Dewi Winata yang bernama Garuda harus mengambil air suci Dewa Wisnu, dengan syarat Garuda harus menjadi wahana Dewa Wisnu. Kemudian Garuda menyetujuinya.
Dan akhirnya Dewi Winata terbebas dari ancaman Dewi Kaldu. Tetapi, sayangnya putranya harus menjadi Wahana Dewa Wisnu. Untuk mengenang pengorbanan Garuda kepada Ibunya, tempat tersebut diberi nama Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang menjadi objek wisata terkenal di Pulau Bali.

                                       
4.2        Inspirasipembuatan Garuda WisnuKencana
 Pembangunan patung DewaWisnu (Dewa penyelamat bagi umat Hindu) yang sedang mengendarai burung Garuda (burung yang sering ada di mitos-mitos) terinspirasi dari kisah Adi Parwa. Dari kisahini yang diambil adalah episode Garuda yang memberikan kesetiaan dan pengorbanannya untuk menyelamatkan ibunya dari belenggu perbudakan. Hal itu dilakukannya dengan mengabdi kepada Dewa Wisnu, menjadi kendaraan bagi sang Dewa Wisnu - Simbol Hindu yang melambangkan kekuatan utama pemelihara alam semesta yang mendominasi kawasan ini.Diwujudkan sebagai patung berukuran raksasa terbuat dari baja dan tembaga dengan ketinggian mencapai 75meter dan lebar 60 meter, menjadikan figur ini sebagai perwujudan modern sebuah kebudayaan dan tradisikuno. Wujud yang menyertainya adalah Garuda, seekor burung besar yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu sebagai perlambang kebebasan sekaligus pengabdian tanpa pamrih.
Gapura Batu – beberapa buah pilar batu cadas alami setinggi 25 meter yang berdiri kokoh yang akan ditatah dengan berbagai ornamen yang diambil dari kisah dramatis Ramayana yang menjadi sumber inspirasi seni pertunjukan Bali. Pahatan ukiran latar belakang relief bercorak seni pahat pewayangan (Kayon atau Gunungan) yang sangatkhas Bali danJawa . Nilai yang dapat kita petik dari Dewa Wisnu adalah sifat Dewa Wisnu yang mengabdi tanpa pamrih dan memelihara dunia.Kita sebagai generasi penerus bangsa harus meneladani sifat dari Dewa Wisnu dan garuda merupakan lambang Negara kita ,kita juga bisa memetik nilai dari burung tersebut, kegigihan burung tersebut  dalam bertahan hidup.




4.3       Tujuan dan Manfaat pembuatan Garuda Wisnu Kencana
Adapun tujuan dan manfaat didirikannya Garuda Wisnu Kencana antara lain :
1.      Tujuan utamanya adalah ”Culture Park” yaitu sebagai tempat pertukaran kebudayaan seluruh dunia.
2.      Dapat menambah tingkat  perekonomian masyarakat daerah sekitar Garuda Wisnu Kencana.
3.      Dapat menambah penghasilan daerah.
4.      Sebagai objek wisata terbaru di Bali yang dapat menjadi kebanggaan.
5.        Sebagai simbol misi penyelamat dunia.
6.      Sebagai pusat pendidikan bagi masyarakat Indonesia.

4.4       Patung Garuda Wisnu Kencana digunakan sebagai perwujudan modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno.

Masyarakat pada waktu itu, apaabila mendapat kesulitan, meminta pertolongan Dewa Wisnu yang merupakan dewa penyelamat bagi umat hindu. Burung Garuda adalah salah satu yang memohon pertolongan kepada Dewa Wisnu untuk menyelamatkan ibunya yang bernama Dewi Winata dari perbudakan Dewi kaldu.
Untuk membebaskan Dewi Winata dari perbudakan, garuda harus mengambil air suci Dewa Wisnu dengan syarat Garuda harus menjadi wahana Dewa Wisnu. Kemudia Garuda menyetujuinya, akhirnya Dewi Winata terbebas dari perbudakan Dewi Kaldu, dan burung garuda tetap setia menjadi wahan Dewa Wisnu.
Untuk mengenang pengorbanan Garuda salah seorang pematung yang bernama I Nyoman Nuarta membuat sebuah patung yang terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.00 ton dengan tinggi 75meter dan lebar 60meter.












BAB V
PENUTUP









BAB V
PENUTUP
5.1             Kesimpulan
               Dari berbagai analisis dan data yang penulis peroleh tentang objek wisata Garuda Wisnu Kencana dapat disimpulkan bahwa Garuda Wisnu Kencana merupakan simbol kemegahan Pulau Dewata dimana berbagai kebudayaan ditempatkan di dalam suatu tempat dan  I Nyoman Nuarta ini menjadi pencetus karya terbesar di seluruh dunia bahkan mengalahkan patung liberty.

5.2             Saran
-          Untuk Siswa
Turuti peraturan yang ada di Pulau Bali, serta carilah informasi sebanyak-banyaknya ketika di Pulau Bali.

-          Untuk pembaca
Menggali sumber yang belumpernah di ketahui oleh pembaca.

-          Untuk Guru / Pemerintah
Untuk menambah sumber buku bacaan di perpustakaan.









DAFTAR PUSTAKA
       http:// www.wikipedia.co.id
www. Bali- GWK.org
www.google.co.id

















            LAMPIRAN
Description: gwk.gif

Description: gwk 3.jpg
Description: kepala_burung_375.jpg


Description: Patung-Garuda-Wisnu-Kencana-bali-3.jpg

Description: gwk4.jpg

Description: sketsa-gwk.jpeg


Tidak ada komentar:

Posting Komentar