Rabu, 23 Maret 2016

Kuliah Tamu (Public Relation) oleh Ribut Tri Purwanti

Dasar Public Relation
KULIAH TAMU
Oleh Ribut Tri Purwanti

Description: Description: logo_unair3 REVIEW GOVERMENT RELATION






Oleh :
EVA SAHLA RIZQIYAH
071311533017

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015

Goverment Relation
Oleh Ribut Tri Purwanti
Goverment relations adalah suatu perusahaan yang memiliki hubungan dengan pemerintah, dan hubungannya berkaitan erat  dengan lembaga legislatif. Dalam hal ini berkaitan pula dengan peraturan – peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.  Butuh keahlian khusus untuk seorang  public relations untuk menangani hal seperti ini karena aktivitas yang dilakukan oleh seorang public relations sangat berperan penting dalam perusahaan. Seorang  public relations harus bisa mencapai suatu hasil yang positif agar dapat diterima oleh publik melalui perencanaan pemerintahan. Goverment relations bergerak dalam berbagai bidang diantaranya adalah kesehatan, alokasi, kebijakan pajak, transportasi, keamanan dalam negri, dan lain sebagainya.
            Seorang praktisi public relations dalam hal ini bertugas sebagai yang memantau kebijakan pemerintah, memetakan key opini leader, menghandel perusahaan ketika mengalami krisis, membangun relasi dengan perusahaan lain, lobby agenda untuk pengebangan suatu perusahaan. Dari beberapa tugas seorang praktisi public relations diatas adalah untuk membangun suatu image pada stakeholder, mendukung serta menyelamatkan reputasi ketika suatu perusahaan mengalami permasalahan atau terjadi krisis dan agar dapat meminimalisis suatu kejadian tersebut.
            Dalam hal in komunikasi tidak dapat hanya dipegang oleh satu function, kita juga perlu untuk mendifine setiap stakeholder masing – masing. Untuk itu internalnya adalahan employing manager misalnya karyawan. Didalam suatu perusahaan didalamnya terbagi menjadi beberapa bagian dan perusahaan wajib untuk menyebarkan atau melakukan persebaran karyawan dimana – mana, sehingga ketika hal tersebut tidak di manage oleh perusahaan menjadikan hal sekecil itu menjadi masalah dan kekacauan. Wajib seorang praktisi public realtion untuk memeperhatikan hal ini karena dapat mempengaruhi perusahaan tentunya.
            Eksternal khusus media massa dinamakan media relations manager yaitu pekerjaannya disini untuk memanage hubungan dengan stakeholder media. Sangat penting untuk media massa karena pada era sekarang ini masyarakat banyak yang menggunakan media massa dan kebanyakan menggunakan internet sehingga sangat penting pula untuk memperhatikan hal tersebut. Ada yang dinamakan key opini leaders yaitu orang – orang yang berkemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Contohnya adalah MUI, sangat berperan penting dalam hal tersebut.
            Function komunikasi sangat penting ketika sebuah perusahaan mengalami krisis atau suatu masalah. Peran dan tanggung jawab seorang public relations terlibat atau bekerja sama dengan pemerintahan, asosiasi perdagangan, pasar degang, dan lain sebagainya, serta media dijadikan sebagai kepentingan utama untuk menyamapikan tujuan legislatif bisnis. Membangun hubungan yang erat dan berkelanjutan dengan masing – masing untuk kepentingan berdasarkan saling menghormati dan memiliki etika yang kuat. Mewakili perusahaan forum industri dan acara serta memberikan sran terpecaya untuk mitra bisnis lokal maupun global. Melakukan penelitian dan memantau peraturan yang mempengaruhi suatu perusahaan. Menyebarkan lobby dan advokasi agenda untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan.
            Setiap hari agar memantau dan memonitoring media dan mencari serta melihat semua berita atau maslah yang sedang terjadi pada saat ini. Melihat issue apa saja yang dihadapi saat ini, misalnya kenaikan harga bahan bakar minya (BBM), kasus narkoba hukuman mati, dan berita lainnya. Semua issue yang telah terjadi saat itu kita lihat apakan dapat mempengaruhi bisnis suatu perusahaan atau tidak.  Contoh lain pemecatan impor, kasus garam. Kita harus melihat apakah stok garam yang ada diperusahaan kita masih tersedia atau tidak kita juga harus memperhatikan. Ketika stok tersebut tidak ada kita perlu melobbynya atau tidak, dalam hal ini termasuk dalam eksternal function.  Dalam penjelasan diatas bisa disimpulkan agar dapat membagun kuat citra suatu perusahaan dikalangan kepentingan bersama. Mendapat dukungan ketika dalam situasi positif maupun negatif. Jika mengalami krisis, dampak negatif terhadap reputasi suatu perusahaan dan bisnis tersebut dapat di minimalisasikan.
            Sebagai seorang praktisi public relation dalam goverment relation kita harus membangun relationship sebelum – sebelumnya. Kita tidak boleh dengan datang dan meminta bantuan secara tiba – tiba. Kita perlu membangun hubungan dengan pemerintah densecara bertahap.  kita perlu membangun dengan proses yang cukup waktu agar dapat diterima dan ketika kita mengalami suatu masalah pemerintah dapat membantu atau menolong sebuah perusahaan tersebut karena perusahaan dan pemerintah memiliki relationship sebelumnya dan dengan proses.
            Ketika kita memiliki posisi sebagai praktisi public relation kita perlu memperhatikan media sosial. Kita perlu melihat apa yang terjadi didalam media sosial agar ketika mengalami permasalahan atau ada beberapa informasi kita bisa tau dan memanage media. Dan sebagai praktisi public relation juga wajib untuk melihat bagaimana pengguna media sosial sekarang ini. Karena pada saat ini standing money advertising tidak lagi kepada media cetak bahkan media elektronik. Pada era sekarang ini masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi atau hal apapun. Maka dari itu sebagai praktisi public relation juga agar memperhatikan peran media sosial sekarang ini. Masyarakat indonesia juga dapat merusak reputasi yang sudah dibangun bertahun – tahun. Hanya share beberapa informasi atau hal apapun yang ada didalam media massa dan kita tidak tau bagaimana isi kebenarannya tersebut yang dapat merusak reputasi dan ini termasuk the power of digital public relation.  
            Ekternal affairs harus dilakukan karena sangat penting dan berhubungan langsung dengan pemerintahan dan sangat berkaitan erat dengan bisnis. Berhubungan dengan badan – badan pemerintahan, akademisi, media massa, assosiasi, dan juga organisasi non pemerintah. Maka dari itu dalam goverment relation sangatlah penting karena menyangkut pemerintahan. Ketika kita lupa untuk mengkonfirmasi kepada badan kordinasi perusahaan dapat didatangi oleh mereka dan menegur dan dapat mencabut produksi suatu perusahaan tersebut.  Function eksternal affairs merupakan salah satu function yang sangat penting dalam istilah  komunikasi.
Dalam perusahaan Unilever Indonesia mereka bergabung dan terlibat dalam beberapa assosiasi diantaranya adalah Gabungan Assosiasi Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Persatuan Perusahaan Kosmetik Seluruh Indonesia (PERKOSMI), Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas (APJP) dan Foreign Chamber of Commerces and Several Others.
Ada beberapa badan institusi pemerintahan yang membuat kebijakan dimana bisnis suatu perusahaan bergantung kepada kebijakan mereka. Dan kebijakan setiap perusahaan akan berbeda – beda tergantung bisnis atau usaha apa yang dilakukan oleh setiap perusahaan. ada menteri industri, mengatur bagian perindustrian suatu barang, Indonesia SDA (BPOM) adalah yang mengatur dan mengeluarkan izin untuk makanan kosmetik, dan lain sebagainya. Barang yang akan didistribusikan keluar semuanya harus melalui tes dari badan BPOM. Kementrian lingkungan hidup juga berperan penting dalam perusahaan misalnya perusahaan ice cream, sebelum sampai ditangan konsumen sudah pasti melalui beberapa proses, sebelum didatangkan ketika masuk di pelabuhan sudah harus menjalani pemeriksaan dari menteri lingkungan hidup, apakah lemari es yang digunakan untuk ice cream mengandung bahan  berbahaya atau tidak. Ada juga menteri perdagangan, menteri kesehatan, menteri pertanian, dan lain sebagainya. Dalam public policy mapping kita harus memahami kebijakan berdarkan industri atau proses aliran bisnisnya. Ada sourcing raw material yaitu membahas tentang peraturan impor pada horticulture ilmu perkebunan, dan lain sebagainya. Pertama,  mengenai bagaimana garam yang digunakan, apakah ada bahan berbahaya didalamnya atau tidak, susu, teh, gula yang digunakan bagaimana dalam suatu produk tersebut. Kedua, manufacturing and corporate. Manufacturing yaitu bagaimana impor mesinnya, impor masterlist, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk corporate biasnya lebih kepada bagaimana hukum industrinya, Standart Nasional Indonesia (SNI) bagaimana tingkat keamanannya, izin usahanya, hukum perusahaan, outrourcing, dan lain sebagainya. Ketiga, distribution and trade yaitu membahas bagaimana hukum perdagangan, pajak impor, barang – barang yang impor bagaimana kualitasnya, setelah selesai bagaimana keadaannya, harus ada SKI BPOM di tingkat kemanannya, pada pedoman untuk produk dengan kemasan, dan lain sebagainya. Keempat, consumer protection yaitu harus memenuhi syarat yang ditentukan karena hal ini merupakan perlindungan bagi konsumen yaitu peraturan BPOMnya bagaimana, bagaimana gula, garam , lemak yang terkadang dalam suatu produk tersebut, apakah ada pemanis buatan tau tidak, halal atau tidaknya suatu barang juga akan lebih banyak diperhatikan di negara Indonesia, hukum makanannya bagaimana, apakah ada bahan tambahan atau pengawet, dan lain sebagainya.
Bahwa pekerjaan eksternal affairs selain stakeholder mapping juga public policy mapping karena kita tidak akan bisa beroprasi ketika kita tidak mengetahui bagaimana peraturan yang berlaku di negara Indonesia. Setiap bisnis di Indonesia akan memiliki kebijakan yang berbeda – beda tergantung bisnis apa yang dibuat oleh setiap perusahaan . Dan public policy akan berbeda – beda setiap perusahaan sesuai dengan ketegorinya.
Sebagai seorang praktisi public relation juga harus memperhatikan top global atau local issue, membahas tentang issue apa yang sedang rame dibicarakan saat ini. Pemerintah, NJO dan orang – orang yang terlibat dalam suatu perusahaan atau bisnis tersebut juga dalam wakti 4- 6 bulan atau 1 tahun akan memberikan laporan kepada perusahaan apa yang sedang ramai dibicarakan masyarakat saat ini. Dan setiap negara akan memiliki top issue, misalnya negara Amerika lebuh sering dan top issue mereka adalah tentang obesitas.
Untuk membantu tugas sebagai praktisi public relation atau orang – orang yang berperan didalam bisnis tersebut kita dapat membuat tools. Dibagi menjadi 3 yaitu, pertama CR database ( data kunjungan ke pihak lain ). Misalnya seorang praktisi public relation si A bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup, bertemu di tempat ini, pukul berapa, tanggal berapa dan membahas topik ini dan itu harus jelas sehingga dapat memudahkan orang lain untuk mengakses. Kedua, golden eye yaitu pendapatan barang – barang impor atau produk dari luar negeri untuk menangani izin – izin apa saja yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai kebutuhannya. Dan dalam golden eye pasti ada masa berakhirnya suatu izin tersebut, misalnya izin impor susu berakhir pada bulan Juni dan segera mungkin agar diperbarui izin tersebut. Ketiga, alert adalah tejemahan dari kebijakan yang disirkulasi di internal suatu perusahaan itu sendiri.  Misalnya, ada peraturan dari pemerintah bahwa ada pembatasan impor gula kepada perusahaan kita harus dapat menangani suatu permasalahan tesebut.

















REFERENSI
Power Point kuliah tamu oleh Ribut Tri Purwanti.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar