Dasar
Public Relation
KULIAH TAMU
Oleh Ribut Tri Purwanti

Oleh :
EVA
SAHLA RIZQIYAH
071311533017
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
Goverment Relation
Oleh
Ribut Tri Purwanti
Goverment relations
adalah suatu perusahaan yang memiliki hubungan dengan pemerintah, dan
hubungannya berkaitan erat dengan
lembaga legislatif. Dalam hal ini berkaitan pula dengan peraturan – peraturan
yang ditetapkan oleh pemerintah. Butuh
keahlian khusus untuk seorang public relations untuk menangani hal
seperti ini karena aktivitas yang dilakukan oleh seorang public relations sangat berperan penting dalam perusahaan. Seorang public
relations harus bisa mencapai suatu hasil yang positif agar dapat diterima
oleh publik melalui perencanaan pemerintahan. Goverment relations bergerak dalam berbagai bidang diantaranya
adalah kesehatan, alokasi, kebijakan pajak, transportasi, keamanan dalam negri,
dan lain sebagainya.
Seorang praktisi public relations dalam hal ini bertugas sebagai
yang memantau kebijakan pemerintah, memetakan key opini leader, menghandel
perusahaan ketika mengalami krisis, membangun relasi dengan perusahaan lain,
lobby agenda untuk pengebangan suatu perusahaan. Dari beberapa tugas seorang
praktisi public relations diatas
adalah untuk membangun suatu image pada
stakeholder, mendukung serta menyelamatkan reputasi ketika suatu perusahaan
mengalami permasalahan atau terjadi krisis dan agar dapat meminimalisis suatu
kejadian tersebut.
Dalam hal in komunikasi tidak dapat
hanya dipegang oleh satu function,
kita juga perlu untuk mendifine setiap stakeholder masing – masing. Untuk itu
internalnya adalahan employing manager misalnya karyawan. Didalam suatu
perusahaan didalamnya terbagi menjadi beberapa bagian dan perusahaan wajib
untuk menyebarkan atau melakukan persebaran karyawan dimana – mana, sehingga
ketika hal tersebut tidak di manage oleh perusahaan menjadikan hal sekecil itu
menjadi masalah dan kekacauan. Wajib seorang praktisi public realtion untuk memeperhatikan hal ini karena dapat
mempengaruhi perusahaan tentunya.
Eksternal khusus media massa
dinamakan media relations manager
yaitu pekerjaannya disini untuk memanage hubungan dengan stakeholder media. Sangat penting untuk media massa karena pada era sekarang ini masyarakat banyak yang
menggunakan media massa dan kebanyakan menggunakan internet sehingga sangat
penting pula untuk memperhatikan hal tersebut. Ada yang dinamakan key opini leaders yaitu orang – orang
yang berkemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Contohnya adalah MUI, sangat
berperan penting dalam hal tersebut.
Function
komunikasi sangat penting ketika sebuah perusahaan mengalami krisis atau suatu
masalah. Peran dan tanggung jawab seorang public
relations terlibat atau bekerja sama dengan pemerintahan, asosiasi
perdagangan, pasar degang, dan lain sebagainya, serta media dijadikan sebagai
kepentingan utama untuk menyamapikan tujuan legislatif bisnis. Membangun
hubungan yang erat dan berkelanjutan dengan masing – masing untuk kepentingan
berdasarkan saling menghormati dan memiliki etika yang kuat. Mewakili
perusahaan forum industri dan acara serta memberikan sran terpecaya untuk mitra
bisnis lokal maupun global. Melakukan penelitian dan memantau peraturan yang
mempengaruhi suatu perusahaan. Menyebarkan lobby dan advokasi agenda untuk mendukung
pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan.
Setiap
hari agar memantau dan memonitoring media dan mencari serta melihat semua
berita atau maslah yang sedang terjadi pada saat ini. Melihat issue apa saja
yang dihadapi saat ini, misalnya kenaikan harga bahan bakar minya (BBM), kasus
narkoba hukuman mati, dan berita lainnya. Semua issue yang telah terjadi saat itu kita lihat apakan dapat
mempengaruhi bisnis suatu perusahaan atau tidak. Contoh lain pemecatan impor, kasus garam.
Kita harus melihat apakah stok garam yang ada diperusahaan kita masih tersedia
atau tidak kita juga harus memperhatikan. Ketika stok tersebut tidak ada kita
perlu melobbynya atau tidak, dalam hal ini termasuk dalam eksternal function. Dalam penjelasan diatas bisa disimpulkan agar
dapat membagun kuat citra suatu perusahaan dikalangan kepentingan bersama.
Mendapat dukungan ketika dalam situasi positif maupun negatif. Jika mengalami
krisis, dampak negatif terhadap reputasi suatu perusahaan dan bisnis tersebut
dapat di minimalisasikan.
Sebagai
seorang praktisi public relation
dalam goverment relation kita harus
membangun relationship sebelum –
sebelumnya. Kita tidak boleh dengan datang dan meminta bantuan secara tiba –
tiba. Kita perlu membangun hubungan dengan pemerintah densecara bertahap. kita perlu membangun dengan proses yang cukup
waktu agar dapat diterima dan ketika kita mengalami suatu masalah pemerintah
dapat membantu atau menolong sebuah perusahaan tersebut karena perusahaan dan pemerintah
memiliki relationship sebelumnya dan dengan proses.
Ketika
kita memiliki posisi sebagai praktisi public
relation kita perlu memperhatikan media sosial. Kita perlu melihat apa yang
terjadi didalam media sosial agar ketika mengalami permasalahan atau ada
beberapa informasi kita bisa tau dan memanage media. Dan sebagai praktisi
public relation juga wajib untuk melihat bagaimana pengguna media sosial
sekarang ini. Karena pada saat ini standing
money advertising tidak lagi kepada media cetak bahkan media elektronik.
Pada era sekarang ini masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan media
sosial untuk mendapatkan informasi atau hal apapun. Maka dari itu sebagai
praktisi public relation juga agar
memperhatikan peran media sosial sekarang ini. Masyarakat indonesia juga dapat
merusak reputasi yang sudah dibangun bertahun – tahun. Hanya share beberapa informasi atau hal apapun
yang ada didalam media massa dan kita tidak tau bagaimana isi kebenarannya
tersebut yang dapat merusak reputasi dan ini termasuk the power of digital public relation.
Ekternal affairs harus dilakukan karena
sangat penting dan berhubungan langsung dengan pemerintahan dan sangat
berkaitan erat dengan bisnis. Berhubungan dengan badan – badan pemerintahan,
akademisi, media massa, assosiasi, dan juga organisasi non pemerintah. Maka
dari itu dalam goverment relation
sangatlah penting karena menyangkut pemerintahan. Ketika kita lupa untuk
mengkonfirmasi kepada badan kordinasi perusahaan dapat didatangi oleh mereka
dan menegur dan dapat mencabut produksi suatu perusahaan tersebut. Function eksternal affairs merupakan salah
satu function yang sangat penting
dalam istilah komunikasi.
Dalam perusahaan
Unilever Indonesia mereka bergabung dan terlibat dalam beberapa assosiasi
diantaranya adalah Gabungan Assosiasi Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI),
Persatuan Perusahaan Kosmetik Seluruh Indonesia (PERKOSMI), Asosiasi Perusahaan
Jalur Prioritas (APJP) dan Foreign
Chamber of Commerces and Several Others.
Ada beberapa badan
institusi pemerintahan yang membuat kebijakan dimana bisnis suatu perusahaan
bergantung kepada kebijakan mereka. Dan kebijakan setiap perusahaan akan
berbeda – beda tergantung bisnis atau usaha apa yang dilakukan oleh setiap
perusahaan. ada menteri industri, mengatur bagian perindustrian suatu barang,
Indonesia SDA (BPOM) adalah yang mengatur dan mengeluarkan izin untuk makanan kosmetik,
dan lain sebagainya. Barang yang akan didistribusikan keluar semuanya harus
melalui tes dari badan BPOM. Kementrian lingkungan hidup juga berperan penting
dalam perusahaan misalnya perusahaan ice cream, sebelum sampai ditangan
konsumen sudah pasti melalui beberapa proses, sebelum didatangkan ketika masuk
di pelabuhan sudah harus menjalani pemeriksaan dari menteri lingkungan hidup,
apakah lemari es yang digunakan untuk ice cream mengandung bahan berbahaya atau tidak. Ada juga menteri
perdagangan, menteri kesehatan, menteri pertanian, dan lain sebagainya. Dalam
public policy mapping kita harus memahami kebijakan berdarkan industri atau
proses aliran bisnisnya. Ada sourcing raw material yaitu membahas tentang
peraturan impor pada horticulture
ilmu perkebunan, dan lain sebagainya. Pertama,
mengenai bagaimana garam yang digunakan, apakah ada bahan berbahaya
didalamnya atau tidak, susu, teh, gula yang digunakan bagaimana dalam suatu
produk tersebut. Kedua, manufacturing and
corporate. Manufacturing yaitu
bagaimana impor mesinnya, impor masterlist,
dan lain sebagainya. Sedangkan untuk corporate biasnya lebih kepada bagaimana
hukum industrinya, Standart Nasional Indonesia (SNI) bagaimana tingkat
keamanannya, izin usahanya, hukum perusahaan,
outrourcing, dan lain sebagainya. Ketiga, distribution and trade yaitu membahas bagaimana hukum perdagangan,
pajak impor, barang – barang yang impor bagaimana kualitasnya, setelah selesai
bagaimana keadaannya, harus ada SKI BPOM di tingkat kemanannya, pada pedoman
untuk produk dengan kemasan, dan lain sebagainya. Keempat, consumer protection yaitu harus memenuhi syarat yang ditentukan
karena hal ini merupakan perlindungan bagi konsumen yaitu peraturan BPOMnya
bagaimana, bagaimana gula, garam , lemak yang terkadang dalam suatu produk
tersebut, apakah ada pemanis buatan tau tidak, halal atau tidaknya suatu barang
juga akan lebih banyak diperhatikan di negara Indonesia, hukum makanannya
bagaimana, apakah ada bahan tambahan atau pengawet, dan lain sebagainya.
Bahwa pekerjaan eksternal affairs selain stakeholder mapping juga public policy mapping karena kita tidak akan bisa beroprasi
ketika kita tidak mengetahui bagaimana peraturan yang berlaku di negara
Indonesia. Setiap bisnis di Indonesia akan memiliki kebijakan yang berbeda –
beda tergantung bisnis apa yang dibuat oleh setiap perusahaan . Dan public
policy akan berbeda – beda setiap perusahaan sesuai dengan ketegorinya.
Sebagai seorang
praktisi public relation juga harus
memperhatikan top global atau local issue, membahas tentang issue apa yang
sedang rame dibicarakan saat ini. Pemerintah, NJO dan orang – orang yang
terlibat dalam suatu perusahaan atau bisnis tersebut juga dalam wakti 4- 6
bulan atau 1 tahun akan memberikan laporan kepada perusahaan apa yang sedang
ramai dibicarakan masyarakat saat ini. Dan setiap negara akan memiliki top
issue, misalnya negara Amerika lebuh sering dan top issue mereka adalah tentang
obesitas.
Untuk membantu tugas
sebagai praktisi public relation atau orang – orang yang berperan didalam
bisnis tersebut kita dapat membuat tools. Dibagi menjadi 3 yaitu, pertama CR
database ( data kunjungan ke pihak lain ). Misalnya seorang praktisi public
relation si A bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup, bertemu di tempat ini,
pukul berapa, tanggal berapa dan membahas topik ini dan itu harus jelas
sehingga dapat memudahkan orang lain untuk mengakses. Kedua, golden eye yaitu pendapatan
barang – barang impor atau produk dari luar negeri untuk menangani izin – izin
apa saja yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai
kebutuhannya. Dan dalam golden eye pasti ada masa berakhirnya suatu izin
tersebut, misalnya izin impor susu berakhir pada bulan Juni dan segera mungkin
agar diperbarui izin tersebut. Ketiga, alert adalah tejemahan dari kebijakan
yang disirkulasi di internal suatu perusahaan itu sendiri. Misalnya, ada peraturan dari pemerintah bahwa
ada pembatasan impor gula kepada perusahaan kita harus dapat menangani suatu
permasalahan tesebut.
REFERENSI
Power Point kuliah tamu oleh Ribut Tri
Purwanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar